Menyebrang Jalan di Depan UIN, Ikuti Cara-Cara Ini

Menyebrang Jalan di Depan UIN

Setiap kali menyebrang Jalan di depan UIN saya selalu merasa dongkol kepada pengendara kendaraan bermotor. Baik itu mobil, sepeda motor, truk, bis dan yang bermotor lainnya. Saya dongkol karena tak bisa punya kendaraan bermotor. Selain itu, saya dongkol karena kebanyakan mereka tak suka mengalah kepada saya yang jalan kaki! Dengan begitu saya makin dongkol, sambil menyumpahi mereka yang tak mau mengalah itu.

Nah, saya punya beberapa cara yang bisa kamu lakukan ketika menyebrang jalan. Khususnya jalanan di depan UIN Ciputat. Ini menurut saya saja lho. Kalau kamu punya cara lain, ya terserah.

Catatan: Tulisan ini dibuat sesuai dengan keadan jalan dan pengendara-pengendara kendaraan bermotor yang baik hati dan ramah di depan UIN Ciputat.

Menyebrang sendiri dengan gagah berani

Kenapa harus gagah bang? Kamu harus gagah karena pengendara motor biasanya segan dengan orang gagah. Mereka tak mau digagahi oleh kamu. Gagah itu seperti apa? Gagah yang saya maksud itu seperti kesatria yang ada di film-film barat itu. Kalau kamu suka serial Game of Thrones kamu bisa meniru orang-orang yang ada di dalam situ. Tapi jangan meniru keluarga Laneister itu. Sebentar, kamu tak tahu Game of Thrones ? Kasihan. Pokoknya jangan. Selain gagah, kamu jangan lupa berani. Kalau nggak berani, bagaimana mau menyebrang?

Oh iya, kamu lebih baik menyebrang di zebra cross ya. Biar kamu menyebrang pun punya perlindungan hukumnya dan aman. Tapi kalau di depan UIN Ciputat agak percuma. Soalnya, mau menyebrang di Zebra Cross atau tidak, pengendara bermotor ini tak pernah lihat garis-garis itu. Seperti tak punya mata.

Tapi menyebrang sendiri juga butuh kehati-hatian. Gagah berani saja tak cukup. Saran saya ketika menyebrang, lambaikan tanganmu ke arah kendaraan yang menuju ke arahmu. Biasanya, pengendara yang benar-benar pengertian kepada pejalan kaki akan berhenti. Pengendara macam itu layak kamu jadikan pacar atau menantu ibumu.

Beda dengan pengendara yang buta dan tak pengertian. Meski kita sudah menyebrang di Zebra cross dan melambaikan tangan, pengendara tipe ini biasanya tak mau mengalah, dan tancap gas saja. Kalau kamu tak sigap, kamu bisa-bisa ditabrak oleh pengendara macam ini. Jika mengalah, mereka langsung pasang muka marah-marah. Menyebalkan sekali pengendara-pengendara macam ini. Orang macam ini jangan kamu jadikan pacar atau menantu ibumu. Janganlah pokoknya.

Meminta tolong orang lain

Ketika kamu tidak berani menyebrang sendirian atau kamu tidak punya nyali seperti di lagu Naif, lebih baik kamu meminta tolong orang saja. Kamu bisa minta tolong orang yang gagah berani. Saya sering menyebrangkan orang (baca: layak dijadikan pacar).

Kalau siang, biasanya ada beberapa petugas kepolisian dan Dinas Perhubungan yang mengatur lalu lintas di depan UIN Ciputat. Ketika menyebrang dengannya pegang tangannya. Kalau kamu perempuan jangan pegang. Nggak boleh. Jadi laki-laki saja yang boleh bang? Iya!

Menyebrang dengan motor

Cara ini sebenarnya terdengar aneh. Namun mau bagaimana lagi. Saya sering menggunakan cara ini. Maksudnya dengan motor, kamu bisa menebeng teman kamu yang membawa motor untuk menyebrang jalan. Saya malah merasa orang-orang yang mengendarai motor malah lebih aman dan didahulukan oleh sesama pengendara ketimbang pejalan kaki yang menyebrang. Itu perasaan saya saja. Entah memang saya yang gampanng baper atau bukan.

Menggunakan jembatan penyebrangan orang

Anak-anak UIN Ciputat pasti tahu JPO yang ada di depan komplek dosen UIN. Kalau kamu mau aman dari pengendara bermotor lebih baik menyebrang jembatan itu. Nah masalahnya, jarak JPO itu agak jauh dari depan gerbang UIN. Tapi ya demi kemananan dan masa depan kamu, lebih baik menyebrang JPO itu saja meski jauh. Jangan jualan di sini ya!

Menyebrang di dekat sumber kemacetan

Cara ini sebenarnya cuma strategi saja. Kamu Cuma perlu mencari sumber kemacetan. Biasanya, kendaraan bermotor pasti tersendat saat di belokan atau di jalan dimana angkot angkot berhenti menunggu penumpang.

Hati-hati di jam pergi dan pulang kerja
Nomor terakhir ini sebenarnya bukan cara, cuma anjuran saya saja. Biasanya, arus kendaraan terbanyak itu ada di jam pekerja pergi bekerja dan jam mereka pulang bekerja. Di jam pergi bekerja kamu bisa santai-santai karena mereka banyak yang belum terlalu galak.

Namun ketika jam pulang kerja, kamu harus ekstra hati-hati dan sabar. Di jam-jam itu pengendara kendaraan bermotor banyak yang galak-galak. Sampai-sampai meski kamu tak salah, kamu selalu salah di mata mereka. Menyebrang saja sudah salah.

Ya meski tak semua pengendara motor seperti yang saya bilang. Masih ada juga kok yang baik-baik dan ramah. Semoga kamu bertemu dengan orang-orang baik itu di jalan.

 

Gallery for Menyebrang Jalan di Depan UIN, Ikuti Cara-Cara Ini

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *