Kenali Tipe Anak UIN dari ‘apdetan’ Status Media Sosialnya

Kenali tipe anak UIN

Kenali tipe anak UIN di zaman yang serba instan ini, banyak mahasiswa yang petentang-petenteng membanggakan status mahasiswanya. Mereka menganggap, menjadi mahasiswa berarti berada pada strata kehidupan dan pendidikan yang paling tinggi. Pokoknya mahasiswa itu Maha Keren. Karena Maha Keren, berarti tidak ada orang keren lainnya yang mampu menandinginya dalam hal apapun.

Sedikit sekali yang memahami mengenai nilai yang selalu melekat dalam tingkat pedidikan. Semakin tinggi tingkat pendidikan formal manusia, selalu dibarengi dengan tingkat kebodohannya. Seperti mahasiswa; maha (sangat, amat, teramat) dan siswa diambil dari bahasa sansekerta “wasis” yang berarti orang bodoh. Jadi, mahasiswa adalah orang yang sangat amat teramat bodoh.

Maka janganlah Dikau heran, apabila banyak di antara orang-orang yang teramat bodoh tersebut terkadang bersifat pekok (keras kepala) dan sok benar sendiri. Merasa kritis padahal apatis, merasa progresif padahal selalu provokatif, atau merasa kreatif padahal konsumtif.

Sebagai mahasiswa yang masih dalam rencana, saya sering berpikir, apa sih manfaatnya mahasiswa sepertiku ini dibanding para buruh yang selalu bekerja keras dan punya sosial tinggi? Atau dibandingkan petani tembakau yang tak pernah lelah berjuang melestarikan emas hijau penyumbang kehidupan bangsa, meski harga dimainkan para tengkulak? Tentu tak ada apa-apanya.

Hemm.. sudahlah. Begitulah mahasiswa dengan segala keangkuhan dan kendobolannya (tipu dayanya). Penyakit yang demikian kronis, ternyata menyerang hampir seluruh mahasiswa, tak terkecuali anak UIN yang terkenal akan religiusitasnya. Maka, khusus untuk anak UIN, berikut tipe-tipe anak UIN dilihat dari status yang dipost media sosialnya:

Pertama, anak UIN yang selalu update status; apapun itu.

Tipikal anak UIN seperti ini semakin membludak dan berkembang secara signifikan. Saking hobinya mengabarkan sesuatu, tak tanggung-tanggung, apapun yang mereka kerjakan selalu direkam dan dipamerkan di media sosial. Seperti contoh, Mau Colat nich, ehhmm laper nich, pengen boker nich, sampai waduh, uda boker airnya abis, jadi bau ai dech. Mahasiswa yang menderita penyakit seperti ini, bisa dikatakan sedang terkena serangan 4L4Y stadium kronis. Hanya ruqiah yang dapat menyembuhkannya.

Kedua, anak UIN yang update-annya sedikit ngaktipis.

Ini yang perlu kalian waspadai. Banyak anak UIN yang sering memamerkan kegiatannya dalam menyuarakan kegelisahan atau melancarkan serangan kritik terhadap pemerintah, tentunya di media sosial.

Sebenarnya mereka tak terlalu memahami geliat masalah yang sedang berkembang. Hanya ikut grudak-gruduk mahasiswa yang lain. Motivasinya sederhana, bisa apdet status yang sedikit lebih high ketimbang statusnya anak UIN yang 4L4Y. Namun, tipikal mahasiswa seperti itu biasanya cenderung mudah untuk diajak bergerak.

Ketiga, anak UIN yang suka mengumbar romansanya di media sosial.

Ini nih yang sebenarnya gurih-gurih sedap bagi para jomblo yang menontonnya. Wailah, lebih baik putus daripada isinya galau doang. Atau lebih baik lu mati daripada menyiksa para jomblo, saat mesra-mesraan di dunia maya. Ketahuilah, wahai manusia yang pacarannya suka diumbar di dunia maya; iya kalo kalian jodoh, kalau enggak? Kan kasihan kalian sendiri, harus capek-capek ngehapusin tuh status.

 

Gallery for Kenali Tipe Anak UIN dari ‘apdetan’ Status Media Sosialnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *