Gerhana matahari terjai pagi ini. Sebulan ini tema ini sudah viral dibicarakan orang, khususnya di media sosial. Lantas, apa sih yang sudah kadmu ketahui tentang gerhana matahari? Kalau belum tahu apa-apa tentang ini, kali ini saya membagikan beberapa hal-hal yang paling banyak dibicarakan tentang gerhana matahari. Meski sudah viral, hal-hal di bawah bisa berguna buat kamu. Tapi cukup 8 saja ya.
1. Gerhana matahari total tidak bisa dilihat di semua provinsi di Indonesia
Gerhana Matahari Total hanya akan melintas di 12 provinsi di Indonesia saja. Daerah yang bisa melihat total adalah, Pulau Pagai Selatan (Sumatera Barat), Palembang (Sumatra Selatan), Jambi, Bengkulu, Tanjung Pandan (Bangka Belitung), Palangkaraya (Kalimantan Tengah), Balikpapan (Kalimantan Timur), Kalimantan Barat , Kalimantan Selatan, Sulawesi Barat, Poso Palu Luwu (Sulawesi Tengah), Ternate dan Maba (Maluku Utara)
2. Tempat melihat gerhana matahari
Agar bisa terlihat, kondisi cuaca harus cerah. Tak hanya itu, tempat dengan jarak pandang yang luas juga diperlukan agar pandangan tidak terhalang apapun. Misalnya tempat terbuka dan lapangan sepakbola
3. Waktu muncul gerhana matahari di Indonesia pada 9 Maret
Gerhana Matahari akan terjadi selama dua sampai tiga jam. Tetapi mencapai fase penuh hanya selama satu setengah sampai tiga menit. Berikut waktu terjadinya berdasarkan pembagian waktu di Indonesia.
- Di wilayah bagian barat puncak gerhana terjadi pada 07.25 WIB.
- Di wilayah tengah Indonesia Gerhana Total akan terjadi pada pukul 07.25 WITA
- Sedangkan di wilayah timur terjadi pada 08.36 WIT.
4. Melihat Gerhana matahari secara langsung atau tanpa alat bantu dapat merusak mata
Sebenarnya melihat matahari biasa memiliki efek yang sama. Sama-sama bisa merusak retina mata. Ketika kamu berlama-lama melihat sinar matahari langsung akan menimbulkan kerusakan pada retina yang disebut solar retinopathy. Gejalanya adalah titik-titik hitam pada pandangan mata kamu.
Saat fase total terjadi, pupil mata membesar untuk menangkap cahaya sebanyak mungkin karena suasana yang gelap. Tetapi ketika fase total berakhir dan bulan mulai bergeser, cahaya matahari akan terang kembali dan saat itu yang membahayakan mata.
5. Boleh selfie asal…
Pada dasarnya, larangan utama saat gerhana itu adalah tidak boleh melihat matahari secara langsung atau dengan mata telanjang. Melihat gambar matahari di layar ponsel tidak berbahaya, namun ada yang berpendapat bahwa memotret dengan kamera ponsel pun akan merusak kamera ponsel tersebut. Saya sendiri, lebih baik memilih untuk tidak selfie saja. Lagipula buat apa selfie!
6. Gerhana matahari terjadi 300 Tahun Sekali
Di satu daerah, hanya akan terjadi 300 tahun sekali. Namun Indonesia termasuk ke dalam kategori beruntung (jika fenomena itu dikatakan baik). Di Indonesia sendiri, Total terakhir terjadi pada 1988. Hanya berselang 28 tahun kemudian, terjadi lagi. Di masa yang akan datang, akan diperkirakan kembali terjadi di Indonesia pada 20 April 2042 dan 12 September 2053.
7. Gerhana matahari tahun 1983 di Indonesia
Pada tahun 1983, juga sempat menghebohkan Indonesia. Masa itu belum banyak sumber informasi yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat. Informasi yang didapat hanya diperoleh dari siaran radio, televisi (TVRI), dan koran saja. Pun media-media tersebut tak semua orang bisa mengaksesnya. Belum lagi konten yang dikontrol oleh pemerintah.
Sehingga banyak kabar burung yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Bahkan ada yang bisa dibilang ekstrim seperti, menutup jendela ketika. Menutup kebun binatang agar binatang tidak buta. Sampai ibu hamil yang harus bersembunyi di bawah meja.
Pemerintah waktu itu melarang untuk melihat secara langsung. Padahal jika dengan kacamata khusus, atau dengan trik-trik khusus lain, bisa dilihat dengan aman. Tidak ada edukasi dari pemerintah masa itu bagaimana caranya melihat secara aman.
8. Beberapa mitos tentang gerhana matahari
Ada beberapa mitos yang dipercaya masyarakat masa lalu ketika terjadi. Berikut beberapa mitos yang dipercaya masyarakat dalam maupun luar negeri.
Batara Kala
Di Indonesia mitos tentang yang paling banyak diketahui oleh orang Indonesia adalah tentang Batara Kala. Masyakarat dulu percaya bahwa disebabkan oleh Batara Kala yang menelan matahari. Setiap kali ia berhasil menelan matahari, orang-orang segera memukul lesung, kentongan, dan membuat suara-suara nyaring agar Kala pergi dan memuntahkan matahari.
Naga
Dalam keyakinan kuno Tiongkok, gerhana diyakini sebagai peristiwa ketika seekor naga raksasa menelan matahari. Cerita naga ini serupa dengan legenda masyarakat Ternate yang menganggap karena ada naga menelan sang surya.
Skoll Penelan matahari
Di Skandinavia, masyarakat di Denmark, Swedia, dan Norwegia meyakini bahwa makhluk penelan matahari adalah serigala bernama Skoll. Sedikit berbeda, di Korea, makhluk yang mengejar-ngejar surya adalah anjing, sedangkan di Vietnam adalah kodok.
Penebar Racun
Sedangkan di Jepang, ada mitos bahwa gerhana matahari adalah pembawa wabah. Masyarakat Jepang saat itu percaya bahwa racun sedang ditebarkan ketika gerhana mahatari. Untuk menghindari kontaminasi racun di air, ketika gerhana matahari, masyarakat Jepang kemudian menutupi sumur-sumur air mereka